Selamat Datang di Lembah Asmara

Kamis, 30 Desember 2010

Ku pikul Perih Ini

ku pikul perih
tanpa letih
kala rasa mengiba
tentang ragu yang tak pernah usai

nanti
lambaikanlah tanganmu
jika hanya perih yang kusuguhkan

biarlah luka ini kuselimuti
agar tak membeku
di hatiku yang rapuh

dan kini
usahlah kau tahu lagi
tentang hati yang teriris
atau tentang jiwaku yang kosong

agar kusadari kenyataan
jika aku yang legam ini
memang tak pantas
untuk memilikimu

Ijinkan aku

Biarkan aku menangis
Mengeluarkan semua sesak
Yang hantam sudut hatiku
Biarkan aku berteriak
Menghempaskan rasa sakit ku
karena luka yang kugoreskan di nadi
Dengan belati itu
Telak di urat sarafku...
Biarkan ku berusaha
Meleburkan gundukan merah yang ku timbun
Di pelataran sunyi hati ini...masih basah
Sebuah makam cinta yang tak bertuan
Di hiasi kamboja putih berlumuran darah
Membusuk mengurai patah..
Biarkan
Semua terkubur dalam diam
Karena ku tak kan usikmu lagi
Meski teriak hatiku lantang
Aku belum sanggup lupakan dirimu

Hanya namamu

Berdetak....
Bergetar...
Seluruh isi jiwaku...
Pelan semakin cepat...

Hangat darah mengaliri rasa..
darah yang mengalir dari luka
luka hati
Padamu...
Pada cintaku
untukmu...

Pelan...ku ingin memelukmu
Merangkulmu..mendekap erat tubuh hangatmu
dan menanggis di pundakmu
untuk mencurahkan rasaku...
betapa besarnya cintaku..
padamu...

Tak inggin aku kehilanganmu..
menanggisi cintaku...
padamu...
tahun ku mencinta..
indah mencinta mu dalam jiwa..
namun dengan sekejap telah sirna
aku terluka..

Ingin...
Ingin aku memenjarakanmu
Di ruang hatiku
Agar tak ada yang punya hak atasmu..

kini aku menanggis...
tanggisan ku hanya menyebut satu nama '' VANIE ''
Aku mencintaimu....:'(

Sakittttt....

Bawa aku pergi
Dalam balutan tangis
Yang tak mampu ku curahkan.......
Biarkan ku hanyut di sungai air mata

Lempar saja aku dalam darah itu...
Agar kurasakan tiap sendiku ini perihhhhhhhh......
Dan tangisku pecah meski tak berarti buatmu...

Bawa aku pergi...
Dari gelintir pekat luka yang mengancam
Atau buang saja aku pada comberan rasa yang sakit itu
Agar terpuruk semua beban yang menghimpitku

Bawa aku pergi....
Atau tendang aku dari atas menara itu
Agar terlempar aku dari gundukan duka ini
Dan ku bisa merasa bahwa terluka itu skitttttttt...
Karena pada kenyataanya aku sudah terlalu kebal akanya

Ya Allah


Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang Naif ini


Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat


Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhoi
Dan karuniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Harapan dan Kehidupan


Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.



Yang pertama berkata:



“Aku adalah Damai



Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”



Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.



Yang kedua berkata:

“ Aku adalah Iman



Sayang aku tak berguna lagi.

Manusia tak mau mengenalku,

Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”



Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.



Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:



“ Aku adalah Cinta



Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.

Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.

Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”



Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…



Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.

Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:



“ Ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”



Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:



“Jangan takut,

Janganlah menangis,

selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Akulah



HARAPAN”



Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….

Ditambahkan pada 14 Juni · Suka · Komentari

Ketika Ku tanya Cinta...

Suatu hari aku bertanya kepada CINTA, apa yang kau inginkan? CINTA tak menjawab.

Aku bertanya lagi kepada CINTA, apa yang kau butuhkan? CINTA diam seribu bahasa.

Aku bertanya sekali lagi kepada CINTA, apa yang harus kulakukan untukmu?

Tiba2 CINTA menutup mulutku dan memelukku memberi kehangatan dan kasih sayang untukku.

Ternyata CINTA tak menuntut apa2 dariku

Syukurku Pada mu













Langkah kakiku terayun

Berhias senyum


Bersama indahnya pagi

Mencoba mengejar mentari


Perlahan menelusuri makna hidup yang sejati

Mencari arti perjalanan ini

Bersatu dengan hati

Mencari jawaban yang pasti


Terhenti langkahku

Sekejap hilang senyumku

Sekejap meritih hatiku

Terlihat jelas pengemis di depanku


Ku terdiam….ku terpaku……

Terhanyut dalam perasanku

Seakan pilu bersamaku

Bilamana ia aku…..


“Air mataku membeku bersama salju”

“Remuk tulangku bersama itu”

“Bergelut waktu,beginilah aku”

“Tak tertahan irama perutku”

“Mengharap kasih sekelilingku”

“Tuk hidup dari sebagian hidupku”



Yaa Robbi beri baginya kelimpahan rezki

Tak terhingga arti dari persinggahan ini

Membuka hati nurani

Mencoba mengerti

Ku bersyukur atas segala nikmat yang Kau beri Yaa Robbi

Untukmu Ibu


Untukmu Ibu....

derasnya peluh dan tetesan air mata yg kau curahkan tak sangggup aku
bendung dengan tanganku yg penuh dosa...ku tau perasaanmu...ku tau
pengorbananmu namun ku tak pernah tau seberapa besar kasih yg kau
curahkan untuk kami anakmu....

jika saggup aku bertahan semua karna doamu...jika mampu aku berdiri semua krna ketulusanmu...ibu...

kau laksana emas yg berkilau dikegelapan hati kami...sinarmu selalu
terangi relung kalbuku...kasihmu yg selalu payungi kami namun kami
hanya sebutir pasir yg akan tersapu angin seperti debu di
awan...terkadang tercampakan oleh kehidupan...

ibu....kau selalu tegar dengan kehidupan ini tapi kami hanya bisa
meratap tak berdaya hadapi beratnya beban hidup ini...ibu tanpamu aku
tiada,tanpamu aku tak pernah ada,tanpamu aku tak berdaya,tanpamu aku
bukan siapa siapa....terimakasih ibu...doaku selalu untukmu dam
keridhoanmu adalah jalanku menuju kehidupan ....

ya allah ya Tuhanku...lindungi senantiasa ibu kami...beri kami waktu
sedikit lebih lama walau kami tak mampu balas kebaikan ibu setidaknya
ia kan selalu tersenyum dan berdoa untuk kami anaknya....

Maha Dewi













 Takjub...

Layaknya keindahan di ujung jariku

Yang tak bisa ku sentuh

Seperti yakinkan khayalku

Bahwa Dewi dari Surga itu telah turun

Apa yang ada dihatiku,

Telah tumpah lewat mataku

Dan jatuh dekat di kakimu,

Segala persepsi..., segala perasaan ini...,

Itulah yang telah menjadikanmu,

Mengangkatmu tinggi..,

Di atas mimpi-mimpiku

Seperti sang Dewi.. Maha dewi...

Demi allah











aku tak pernah ingin mengajakmu untuk larut dalam kepedihanku ,

demi Allah , tidak ..

aku hanya ingin mengecupi kata kata hati lewat jemariku

yang kian getir ,

jadi biarkanlah aku dengan rasaku ,

dan kamu ,

siramilah cinta yang telah ada untuk seseorang yang akan

memilikimu .



aku juga tidak menyesal jika saat ini tiap tiap pintuku

adalah kesunyian ,

hingga didalamnya aku menjadi seorang yang bisu dalam

ruang kegetiran ,



tidak kah kau tahu ,

setiap menatapmu disini ,

seperti ada belati yang bergerak mengiris iris hatiku .



namun kau harus tahu ,

jika tiap luka yang terasa perih ,

telah ikhlas untuk kurasakan .



dan kini kau harus tahu juga ,

jika mampu kusentuh telapak kakimu ,

maka kumohon dengan teramat sangat



percayalah jika aku akan baik baik saja ,

meskipun kini peluhku telah berganti darah ,

atau bentuk hatiku tak lagi memiliki bingkai ,

aku ingin menikmati semuanya ,

sendirian ..

tanpamu , tanpamu ...



sebab aku akan menjadi seseorang yang paling berdosa ,

jika engkau yang teramat aku cintai ,

turut merasakan dukaku ,

karena aku tahu ,

tak layak untukmu menggenggam sebuah kesedihan



dan aku percaya dengan kata katamu ,

sang waktu akan menyembuhkan luka ini ,

namun biarkanlah jika saat ini kupeluk sebuah kata kenangan ,

sebuah rasa rindu , sebuah kebenaran cinta ,

meski aku harus mengguyur jiwaku dengan air kepedihan



sebab aku tidak pernah bisa lari dari kenyataan ,

jika kebahagiaanku saat ini ,

nyatanya adalah kesakitanku sendiri ,

oleh sebuah rasa yang tak pernah bisa aku bakar .



maka demi Allah ,

aku tak pernah ingin ,

memberikan kepedihanku padamu ...

Minggu, 19 Desember 2010

Puisi Pedang Pora



Abangku…………… dan kakakku………..

Hari ini menjadi begitu indah bagimu

Kebahagiaan dan kabanggaan mewarnai seluruh detik waktu

Senyum dan tawamu terasa begitu ceria dan merdu

Hari ini pastilah menjadi kenangan indah sepanjang hidupmu

Namun hari ini hanyalah suatu awal

Awal dari suatu perjuangan yang panjang

Perjuangan seorang Prajurit dan Suami

Serta perjuangan istri Prajurit dan istri sejati

Hari esok tidak akan terlewati hanya dengan tawa dan canda

Hari esok adalah kerja keras, kerahkan segala usaha

Tanggung jawab atas tugas dan keluarga ada di pundakmu

Tanggung jawab kepada bangsa dan negara menunggu setiap waktu

Kami adik-adikmu hanya bisa berdoa

Semoga kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi

Dan semoga perjuangan Kakanda berdua selalu mendapat

Rahmat dan petunjuk darinya

Selamat dan bahagia Abangku……

Selamat dan bahagia Kakakku ……

Selamat menempuh hidup baru…..

UNGU

Jika… memang diriku
Bukanlah menjadi pilihan hatimu
Mungkin… sudah takdirnya
Kau dan aku
Tak ‘kan mesti bersatu

Harus… s’lalu kau tahu
Ku mencintamu sepanjang waktuku
Harus…. s’lalu kau tahu
Semua abadi untuk s’lamanya…

Karena ku yakin
Cinta dalam hatiku hanya milikmu
Sampai akhir hidupku
Karena ku yakin
Di setiap hembus nafasku
Hanya dirimu
Satu yang s’lalu ku rindu

Jika… memang diriku
Bukanlah menjadi pilihan hatimu

DEALOVA

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu ooh…
Karena hati telah letih
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Ohh bayangmu seakan-akan…
Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang
memanggil rinduku padamu ooh…
Seperti udara yang kuhela kau selalu ada
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang…
Dan sepi… dan sepi…
Am Em Am Em Am Em Am Em
Selalu ada… kau selalu ada… selalu ada… kau selalu ada…