
aku tak pernah ingin mengajakmu untuk larut dalam kepedihanku ,
demi Allah , tidak ..
aku hanya ingin mengecupi kata kata hati lewat jemariku
yang kian getir ,
jadi biarkanlah aku dengan rasaku ,
dan kamu ,
siramilah cinta yang telah ada untuk seseorang yang akan
memilikimu .
aku juga tidak menyesal jika saat ini tiap tiap pintuku
adalah kesunyian ,
hingga didalamnya aku menjadi seorang yang bisu dalam
ruang kegetiran ,
tidak kah kau tahu ,
setiap menatapmu disini ,
seperti ada belati yang bergerak mengiris iris hatiku .
namun kau harus tahu ,
jika tiap luka yang terasa perih ,
telah ikhlas untuk kurasakan .
dan kini kau harus tahu juga ,
jika mampu kusentuh telapak kakimu ,
maka kumohon dengan teramat sangat
percayalah jika aku akan baik baik saja ,
meskipun kini peluhku telah berganti darah ,
atau bentuk hatiku tak lagi memiliki bingkai ,
aku ingin menikmati semuanya ,
sendirian ..
tanpamu , tanpamu ...
sebab aku akan menjadi seseorang yang paling berdosa ,
jika engkau yang teramat aku cintai ,
turut merasakan dukaku ,
karena aku tahu ,
tak layak untukmu menggenggam sebuah kesedihan
dan aku percaya dengan kata katamu ,
sang waktu akan menyembuhkan luka ini ,
namun biarkanlah jika saat ini kupeluk sebuah kata kenangan ,
sebuah rasa rindu , sebuah kebenaran cinta ,
meski aku harus mengguyur jiwaku dengan air kepedihan
sebab aku tidak pernah bisa lari dari kenyataan ,
jika kebahagiaanku saat ini ,
nyatanya adalah kesakitanku sendiri ,
oleh sebuah rasa yang tak pernah bisa aku bakar .
maka demi Allah ,
aku tak pernah ingin ,
memberikan kepedihanku padamu ...
0 komentar:
Posting Komentar