Selamat Datang di Lembah Asmara

Minggu, 17 April 2011

Doa Setelah Sholat Dhuha


ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHALIHIN.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

di tag dari : http://athay.wordpress.com/2008/07/02/doa-sholat-dhuha-doa-rezeki/

Rabu, 23 Februari 2011

~~~** Do'a Dan Harapan **~~~

Ya tuhan...jadikanlah aku laki laki2 yg bisa bertanggung jawab,menghargai,mengasihi,mecintai seutuhnya pasanganku,jgn jadikan aku lelaki yg egois...karena yg aku tau wanita adalah sosok lembut yg membutuhkan seorang figur dari laki2,yg bisa mengasihi,menyayangi dan bertanggung jwab serta jadikanlah aku Imam yg baik bagi keluarga ku kelak nanti dan berikanlah pendamping utk aku wanita yg bisa dpt mengerti dgn pkiranku,dan berikaqnlah aku anak yg soleh,berbakti,danm menjadi kebanggaan orang tua dan msyarakatnya..dan mudahkanlah jalan baik dlm menjalini kehidupan ini

Ya Allah...
Aku ingin melihat pendampingku tersenyum
disaat di beranjak tidur dan disaat dia terbangun
Ku ingin memberikan seluruh kasih sayang
Yang terkandung di dalam jiwa ini
Bungkamlah Mulut ini dari perkataan2 bohong
dan ucapan yg bisa membuatnya menangis
Butakanlah mataku bila akan melihat hal yg bisa membuatku
berpaling dari sisinya...
lumpuhkan kakiku bila langkahku akan membuatnya resah
Tulikanlah Pendengaranku pada suara yg merayu
Yang akan membuat hatinya cemburu dan luka
Jadikanlah mata ini pandangan yg bisa menerangi
Segala yg gelap di dlm hatinya
Jadikanlah sepasang kaki ini,kaki yg kokoh utk ikhtiar
Mencari rizki yg halal Yg bisa mencukupi semua kebutuhannya
Jadikanalh telinga ini,telinga yg peka untuk
mendengarkan semua ceritanya...
Jadikanlah dari setiap kata yg terucap
Adalah kata2 yg bisa menghiburnya.
Dan ku minta jadikanlaqh setiap organ
Tubuh Yg berada dlm raga ini
Adalah Organ yg Bisa membahagiakan dia.
Dan tak lupa jadikan lah jiwa ini
Adalah jiwa yg bisa memimpin
Untuk menuju kelurga bahagia
Yang akan di terima di dalam syurgamu...
AMIN....

Dari hambamu yg hanya bisa berharap dan berusaha

Jumat, 18 Februari 2011

~ Ku Jatuh Cinta ~

Aku jatuh cinta pada sunyi yang kaukulum di bibirmu. 
Selengkung senyum, setangkai kuntum, secarik puisi. 
Katakata menjelma gerimis yang berbaris dalam bisik manis. 
Aku mengunduh wangi bunga dari serumpun kata yang tumbuh di mulutmu. 
Itukah cinta?.....
Kurasakan getarannya memasuki rongga hati.  
Sebuah rayu. Menggema dalam hidupku.
Aku jatuh cinta pada embun yang mengerling di matamu. 
Memandangmu, kulihat pelangi melambaiku menuruni bukit. 
Sebuah telaga menungguku. Aku mencebur ke dalam jiwamu.
Aku jatuh cinta pada mawar yang merekah di hatimu. 
Menjagamu, aku penuhi hasrat jiwamu seperti kupukupu menyusuri taman. 
Rasanya seperti di sebuah surga 
Dengan seorang bidadari yang selalu duduk berdandan di pelaminan. 
Pengantinku, akadku hanya untukmu.

**** Edelweis ****

Kuselipkan setangkai edelweiss di telingamu
kubisikkan cinta yang abadi
di ketinggian ribuan kaki kita melintas langit biru
mengembara di antara lembah dan ilalang kuning
bersama memanjat cakrawala melewati jurang dan tebing
menggiring matahari ke angkasa menciptakan nirwana.
Langkah kita memecah embun yang membeku
berderap membangunkan savana, sinar matahari berkilauan
menyisir ilalang mengukir kisah kita pada setiap lekukan lembah
jantungmu pun berderap, semakin dalam kudekap
seperti jarimu yang setia dalam genggaman
pada setangkai edelweiss cinta kuabadikan untukmu.
Bercakap denganmu waktu pun membeku
suaramu bening menggema bagai simfoni keheningan
mengisi rongga hatiku dengan sealbum bahagia
rambutmu lincah menari bersama angin pegunungan
berderaian bagai dawai-dawai yang menunggu
kubelai wajahmu kuciptakan lagu di keningmu.

~~~ Se Ikat Pelangi ~~~

Lihatlah gerimis berbaris di tipis senja
di taman itu, pendar pendar mentari menari
di atas daundaun basah
aku hanyut pada parasmu yang basah.
Tiada yang sungguh indah dari cakrawala cinta
ketika bening tetes hujan menggenang lekuk merah bibirmu
senyum terkulum, mata air dengan sekuntum padma
mengalir hening ke relung sukma.
Ada seikat pelangi di balik gerimismu
cahayanya terurai dalam larik larik puisi
bercucuran di sudut matamu
melukiskan berjuta pixel warna cinta.

Andai Kau tak Pernah Marah

Andai kau tak pernah marah, kekasih
mungkin aku tak pernah jadi kesatria
yang berjuang memadamkan api pemberontakan di dadamu
atau lelehan magma membakar kaldera
kukerahkan ribuan merpati tuk menggiring awan hujan
agar hatimu tentram dan kulihat lagi wajahmu sebening kolam.
Dengan marahmu kutahu arti kehadiran
mungkin aku salah bicara atau terlanjur ingkar janji
mungkin aku kurang perhatian atau terlalu ego sentris
ijinkanlah kekasih, kuluruskan kata kubayar janji yang terlena
mendekaplah padaku, aku ingin mendengarmu lebih lama
hingga tinggal suara hatimu yang berdebar di hatiku.
Bila masih marah, sayangku, marahlah sebentar saja
sungguh satu menit sudah terlalu lama, ubanku bisa bertambah
sedetik saja kamu marah gejolaknya menggempa dunia
hatiku dilarung gelisah di samudra perasaan salah
sampai kulihat lagi laguna damai di wajahmu
membuka pelabuhan maaf untuk ku bersandar di hatimu.

*** Bila Tak Ada Kamu ***

Bibir ini terasa kelu bila tidak berbicara denganmu
betapa manis kureguk kalimat cinta
yang kausungging di senyummu
yang kauucapkan di bibirmu yang kaukecupkan di bibirku.
Mata ini terasa kering bila tidak memandang kamu
betapa haru kutitikkan airmata ke dalam bahagiamu
lalu kubangun sebuah taman penuh embun
di sudut matamu yang kuntum.
Telinga ini terasa pekak bila tidak mendengar kamu
bisikkanlah sebait rayu agar jarak tak membelenggu
lalu kunikmati bunyi hujan dan degup jantungmu
dan sunyi pun jadi musik rindu.
Kepala ini terasa pecah bila tidak memikirkan kamu
bayanganmu adalah angan paling indah
maka kulihat taman tumbuh di mana-mana
dan bunga-bunga bersolekan ingin mirip kamu.
Tangan ini terasa ngilu bila tidak menggandeng kamu
jemarimu yang lembut erat menggenggam di sisiku
bersamamu perjalanan ini lebih punya makna
kerikil di jalanan menjelma batu-batu mustika.
Dan hati ini hampa bila tidak mencintai kamu
kamu adalah belahan jiwaku
bersamamu segalanya utuh
segalanya menjadi sempurna.

~~~ Sangat Bahagia ~~~

Kujalani kekasih di jalan setapak hatimu
hasratku adalah sungai sepanjang pengembaraan berliku
mengalir bersama arus kerinduan dan doa
sampai muara; laut atas namamu
bahagia aku di keluasan cintamu.
Sangat bahagia .......
dalam sajak yang kubacakan berkali-kali
di hatimu segala menjadi prasasti
segala kata terpahat abadi.
Kususuri pantai hingga jejak kakimu aku menunggu.
Hingga kaugulung ombak ke dalam kalbu
menyertakan kelepak merpati yang membawa surat-suratmu
alangkah indahnya tulisan tanganmu
kaulukis senja di lengkung langit, kaubawa malam kepadaku
kaunyalakan bintang-bintang dengan api cinta
dengan apa kubalas hembusan angin laut
bukankah aku telah berlayar di kedalaman semestamu.

~~~ Kata Pengantar Tidurmu ~~~

Aku tak bisa menyusun kata
penutup yang indah
untuk mengakhiri percakapan
hanya bisa kutatap matamu
sampai embun.
Bahkan bintang-bintang telah
bergugur
tetapi aku enggan tidur
sibuk menganyam bait demi bait kasih di rambutmu
seribu musim merajut singgasana
di atas kelambu
bukankah malam adalah istana
tempat paling megah
di atas bumi
engkau dan aku selalu bersanding
berbagi cerita berbagi puisi
berbagi doa
menciptakan pagi.

~~~** Indahnya Hadirmu **~~~

Kaukah yang meminjamkan cantik pada senja, bidadari? 
Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. 
Kauhiasi malam api cinta. 
Aku tertegun dan kau anggun. 
Sayapsayap cinta mengepak dalam kalbu. 
Aku hilang dalam unggun.
Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. 
Kaukah yang meminjamkan tangantanganmu pada angin? 
Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. 
Sejuk menyelimut denting sendiku.
Malam beranjak. Rembulan perak. 
O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. 
Sejuta makna menyelinap. 
Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? 
Teduh merebak di lembah hatiku. 
Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

*** Bidadari Senja ***

Gerimis turun merajut senja. 
Bias mentari ditenun jadi seikat pe langi. 
Engkau menuruni lembah hatiku. 
O, cantik nian pemandangan ini. 
Membuatku selalu gandrung hati. 
Bersama sejuknya angin senandungkan lagu — cinta yang terakhir, senada j
antung ku irama yang mengalir.
Kau suguhkan secangkir teh melati, aroma kenangan, 
Memaknai setiap derap perjalanan. 
Halaman rumah adalah ketentraman tiada tara. 
Tempat jejakjejak kaki tertanam dan tumbuh menjelma bunga ilalang, 
Menghiasi perjalanan dan kenangan. 
Kutatap relung matamu tanpa akhir.
Bidadari senja.
Kau selalu membuatku yakin.
Cinta adalah bukti, bukan statistika.
Cinta adalah pasti, bukan probabilitas.
Dan kau, kalimat terindah dalam definisi cinta yang dibuat Tuhan untukku.
Kau keindahan tak tergantikan, di antara langit dan bumi.
Kau kalimat syukurku kepadaNya

*** Untuk mu ***

Segulung puisi. Membungkus sunyi di rerumput. Kulukis misteri di lentik pelupukmu. Sebulir embun menitik di ujung kerdipmu. Sejuk menumpuk di bibirmu. Bisik rindumu tersimpul di lekuk senyum. Buru-buru kuoles mulutmu segores cium.
Sebening subuh. Lirik-lirik melodis tulus kutulis untukmu. Bertiup merdu seruling pring wuluh ke seluruh penjuru. Merinding buluh perindu seperti dingin membelenggu tubuh. Kupeluk dirimu. Sekuntum kenikir kusunting di kupingmu.

~~~ Ketika Kau Tertidur ~~~

Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.

Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.

Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.

Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.

Jumat, 11 Februari 2011

~~~ Ku Masih mengenangmu ~~~

Oh…sepi terasa
Namun betapa sulit tuk melupakan
Karena dia kekasihku

Hingga detik ini…..
Aku masih tetap mencintaimu
Melupakanmu sungguh aku tak mampu
Setiap saat terdengar suaramu memanggilku

Dulu kita amat bahagia dan mesra
Saling menyayang dan bergurau senda
Mengikrarkan sumpah janji setia
Hingga akhir hayat akan terus bersama

Kita telah merangkai dan merenda semua
Tentang biduk masa depan kita
Namun sayang…..
Ternyata Tuhan berkehendak lain
Kau pergi untuk selamanya
Tanpa pernah bisa kembali buatku

Kini tinggal ku keseorangan
Tanpa gurau dan senda darimu
Siang dan malam begitu sepi terasa
Ku selalu merindukan kemesraanmu

Setiap saat ku terkenang
Hajat yang tak pernah kesampaian
Ketika ku tersadar
Ternyata cintaku putus ditengah jalan



Untukmu .....kekasihku


Almarhum . Dewi Meynawati 
Semoga enkau bahagia di alam sana

~~~ Cinta yang Usang ~~~

Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu

Sayup suara Ku Ku si burung hantu

Suasana malam yang kian pekat nan senyap

Temaniku dalam pilu


Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku

Dia pun terlihat agak sendu

Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku

Oh rembulan

Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang

Tak satupun nampak jejak juga bayang

Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang


Aku mencintainya sepenuh hati

Amat merinduinya meski telah pergi

Ku hanya ingin bertatap

Walau hanya sekejap

Namun itu takkan mungkin terjadi

Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati

Dan sirna dari hati ini

Namun dia tetap bertahta di palung sanubari

*** Kerinduan ***

Dikala sang alam mulai terlelap
Hening terasa tiada terucap suatu kata
Terlihat kerlip lembut bintang disana
Membuat rindu ini semakin merona
Kutermangu dalam kesunyian tenggelam dalam kebisuan
Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan
Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata
Ingin kurengkuh sosok bayanganmu
Namun bayangan hanyalah bayangan
Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah
Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak
Saat kutatap sang rembulan hatiku berbisik "aku rindu dia,
Akankah dia tahu aku merindukannya ?"
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi
Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk
"aku sayang dia, aku rindu dia"
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Membuat aku tersadar dan tersentak
Ya Allah…aku masih merindukannya…

Selasa, 08 Februari 2011

Aku Yg Berharap Garuda Jaya Kembali


Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku....Dst....

Skrg itu hanya nyanyian biasa saja....lambang tergantung cuman jadi hiasan pigura...Monumen megahnya hanya .... tanda saja bahwa di situ ada lubang buaya...

Semua yg terkandung dlm nyanyian garuda pancasila...beda dgn kenyataanya....mari kita coba maknai dari setiap arti garuda panca sila...semua bertolak belakang dengan kenyataan yg terjadi di negeri saat ini...

Lagi lagi karena perbedaan Paham kemarin di Pandeglang Banten 3 nyawa terenggut ..... Apakah Arti makna BHINEKA TUNGGAL IKA itu tak berarti lagi bagi bangsa ini .... Wahai sang Garuda sakti....Dulu dalam Jamanmu berjaya..kau begitu gagah mengepakan sayapmu begitu lantang kau bersuara..."MARI KITA BERSATU"....Begitu keras dan Tajam Cakarmu...mengusir para Perampok dari negeri ini.....Ohhhh...GARUDAKU ...sekarang kau tertunduk pilu...menyaksikan kehancuran moral di negeri ini ..... Para patriotmu sirna ...tak ada yg maju kalo tak ada uang di saku....Ke Inginanmu..... Rakyat adil Makmur Sentosa....Itu juag sama semua sirna....Kini ke adilan hanya isapan jempol belaka....kemakmuran hanya ke inginan saja....Kini Pribadi bangsa terpuruk....Wahai Garudaku Kaapan kau akan berjaya Kembali....Aku rindu kedamaian,aku ingin kemakmuran...aku harapkan kesejahtraan..Ku Ber do'a terlahir di negri ini para patriot yang rela tanpa minta Imbalan.......

Kalo Se andainya Aku diberikan kekuatan dari sayapmu...aku ingin kelilingi pertiwi ini untuk meberikan semangat...pada anak bangsa
Kalo se andainya aku diberi kekuatan cakarmu.....aku ingin menggali sendiri sumber tanah air yg makmur ini.....
Kalo se andainya aku di beri kekuatan dari suaramu yg lantang bisa menggetarkan bumi....Aku ingin berkata pada mereka mari kita bersama dari sekarang kita perbaiki kebolongan2 di negeri ini......

Garudaku......Tolong Bangunkan mereka yg berkuasa agar sadar dari mimpi2 dan ke inginan mereka yg membuat rakyatnya menderita.....





Wassalam dari :

Aku

Selasa, 01 Februari 2011

***** Kekasihku *****

Sebenarnya aku sedang tidak ingin mengingatmu
apalagi merindukan
tapi indah wajahmu selalu membayang
setiap sepi dan lamunan

Dan entah untuk yang ke berapa kalinya
bayanganmu muncul di antara bintang dan bulan purnama
begitu indah
begitu anggun
hingga mataku tak kuijinkan berkedip walau sedtikpun

Kekasihku,
bening telaga matamu adalah inspirasi
bagi lukisan cinta di hatiku
maka duduklah bersamaku di sini

melukis malam dengan keindahan
mewarnai hari dengan cinta
menghabiskan waktu dengan dalam kemesraan

Di Pasung sunyi

Malam ini duka
Reembulan mengasingkan diri dari ratapan malam
Kecewa,

Cahayanya yang kala itu purnama
Dibalas dengan lolongan srigala
Jadi tak usah bawa lagi tangismu
yang air matanya dusta
Aku bukan pangeranmu

Singkirkan ratapan
Yang isinya kebohongan itu
Jauh dari telingaku

Aku muak ,
Aku benci semua ini,

Wajahmu yang rupawan
Menjadikanmu elok dan rupawan
Tapi aku terlanjur luka, Bidadariku...

Sejak itu,
Kubiarkan hati di pasung sunyi,

Selasa, 18 Januari 2011

Semestinya

~~~ SEMESTINYA ~~

Semestinya aku belum hadir
saat perjumpaan ini mengangkat makna
mencuri keheningan
menawarkan berbagi sepi  dengan penantian ku
aku akan jujur tentangnya
yang walau uraian kataku buraikan mimpi kita
hanya saja berjanji bukan sekedar mimpi
meski cinta angkuh menendangku jauh
sangat perih untuk masing-masing
Semestinya aku belum bersemayam
fahami jahitan robekan gaun sang bunga
Ya Rabb . . .
tarian angin dan nyanyian ingin hanya berisik berlinang rintik
kutitipkan kembali khayalan kita bersama basmallah
Semestinya aku ingin
meronta malu padaMu
menangis lebih lantang
karena yang semestinya sederhana
justru menyesakkan kalbu menapaki waktu yang kaku
karena yang semestinya kunang-kunang menyalami mimpiku
justru memenggal cerita di figura hatimu
Simpuhku terimakasih atas rindu yang menggebu
menyayangimu di ladang hati

Kamu

suaramu hilang suaramu kenang
suaramu ratapan tumbang
rinduku patah rinduku pasrah
rinduku menyerah kalah
nafasmu
bisu
tatapmu
beku
unjung lidahmu
kelu
aku
pilu
nyanyi ini sepi nyanyi ini sunyi
yanyi ini geliat nyeri
ingatmu sedih ingatmu perih
ingatmu tangis tanpa buih
lagumu
redam
sajakmu
kusam
cahayamu
padam
lukaku
dalam
suaramu nyanyianmu ingatmu baris namamu
berujung pada diam

~ sepi ~

~ sepi ~

menari aku di taman sunyi
sendiri..
kau belum lagi menepi
sibuk geluti penatnya hari
semburat warna tatapmu
melesat menyayat pekat
itu saja kawan sepiku
kuciumi, meski terus torehkan nyeri
selembar daun jatuh
aku ingat, sekelopak keteduhan
matamu..
dimana kamu?
apa tak rindu?
tak apa jika memang jemu
aku tetap ingin menunggu
telah sempurna gumpal setia
tak ada tetes air mata
bernafaslah saja
bagiku itu segalanya

~~~ Dirimu sangat Berarti bagiku ~~~

di taman ini sendiri saja
selain kosong lamunan
tak ada yang bisa aku sapa
gerimis larut berbagi cerita
dengan lembar dedaunan
dengan lugu bebatuan
kunang-kunang seperti juga sinar bintang
lelap belum lagi terjaga
pada basah tanah merah
ada jejak-jejal kisah
hikayat megah tentang hati
sebelum ia patah
ada rindu di sudut itu
dahulu..
ketika ramai tangisan
merupa liuk tarian
tak ada kesendirian
tak ada kesendirian
wangi itu tertinggal tebal
merayap kesepian
di sela pepohonan
itu aroma air mata
dahulu..
kita tak bosan menunggu hujan
“samarkan kesedihan..”ucapmu ketika itu
aku tak lupa…singguh,aku tak lupa
kesendirian kita
keheningan kita
keterasingan kita
ialah sempurna rupa dunia
jiwa kita tersisihkan
dengan fasih kita mengerti
dengan pasti kita tak peduli
aku tak lupa dengan itu…aku tak lupa
di taman ini sendiri saja
gerimis masih juga mengiris
aku mengerti pada akhirnya
air mata yang kamu punya
bagiku memang segalanya

Minggu, 02 Januari 2011

Tentangmu


Terjadilah apa yang sudah terjadi.
Diri mu ku rangkai di dalam kalbu
karena kau ternyata begitu berarti.
Tak terlintas sedikit pun aku sanggup berpaling darimu.
karena selalu tentang mu.
Rasa sunyi dan rasa rindu menyatu di dalam kebisuan hati ini.
Hatiku pun begitu adanya.
Bukan-bukan salahmu,bukan harus begini.
Biar ku bawa pergi.Ku bawa sampai mati.
Cukup-cukuplah sudah.Air mata jatuh berderai
Mungkin memang dan mungkin harus ku berlalu.
Sebelum ku berlalu ....
Ingin ku dengar lagi.
Apa yang pernah kau ucapkan dulu,yang membuat damai hati ini.

Menanti


 









 Entahlah ada apa denganku...
Yang ku rasa hanya rasa rindu untukmu...selalu!
Cinta akan menjelma menjadi warna yang elok menyaingi indahnya pelangi...
Cinta memang indah dan manja...
Ia adalah satu kata yang menawarkan keindahan dan kebahagiaan...
Kau telah menghiasi taman hati ...
Mengikis ego yang terpatri...
Taman hati menjadi seri...

Namun kini semua telah pergi...
Bersama menghilangnya dirimu...
Dari kehidupanku....
Namun kau ta kan pernah tergantikan oleh siapapun...
Hati , cinta dan rinduku akan tetap menjadi milikmu...
Di sini ku kan tetap menantimu...
Karena hanya kau yang ku cinta...


Something In The Soul

Apa yg kurasa masih terngiang
dlam setiap sentuhan sang pagi
pesona cantiknya
menari dalam anganku
meski asa ku kini hanya mimpi
mimpi dlam pekatnya kesunyian.,.,.,.

Obat rindu

Aku masih menanti sang matahari pagi menggeliat dan membuka kelopak matanya Aku masih menanti kabut tipis berlari bersama butiran embun di ujung ilalang Aku masih menanti pagi ini kau hujani aku dengan cahayamu Karena pagi ini ingin kurajut sebuah pelangi untukmu Dengan warna-warna teduh yang terpancar dari kelembutanmu Merah ..kuning …hijau …biru….ungu …putih …. Yang ku rajut seperti selendang bidadari Untuk kau kenakan saat keteguhanku merengkuhmu.. Lihatlah pada birunya langit Pelangi itu terbentang indah hingga ke batas cakrawala Dan bias rona merahnya menyapu wajah tulusmu Hingga dalam binar matamu tergambar beningnya sebuah hati Mungkin aku akan tetap disini menanti malam menyuguhkan mimpi Dan melihat betapa cantiknya dirimu dengan selendang bidadari itu .. Walaupun aku takut sulaman mimpi itu selalu pergi Walaupun aku tak mampu memupuskan ragu ini Biarlah aku menunggumu …

-
pacar yang hilang kembali datang di ujud baru engkaulah itu! menitis sinta pada mata drupadi pada pipi lalu dayang sumbi pada cantikmu abadi purbasari putri bungsu pada rimbun rambutmu mengapa tak dengar sampai hingar kuseru tanpa suara mengapa tak hirau sampai parau kusapa tanpa kata lewatmu kelewat terburu sejenak tak singgah di serambi hati untuk bersetuju dan bikin janji
-

Sekalipun tak kumiliki engkau tetap milikku Selalu saja beterbangan di kamar masing-masing, sekelompok binatang purba bernama rindu, mendengung-dengung taringnya runcing menyengat bukan kulit tapi nadi, membengkak hari ke hari (mengapa mengusik sarangnya?) Ingin lupa ujud kamarmu yang hafal kamarku saja: buku-buku map-map tumpukan pekerjaan yang terbengkalai Tamasya tamasya kita bunuhlah sebisanya racun paling dahsyat paling nikmat bagi santapan kenangan

-
Ada wangimu tertinggal pada jari-jariku. Melekat dalam mata waktu mencoba terpejam Lalu begitu saja teringat saat-saat. Di pelataran rumah yang sama. Kursi masih mungkin berganti letak. Seperti hati? Tak tahu pasti. Kau juga Iseng kubaca bintangmu dalam astrologi. Lalu juga bintangku Majalah itu tentunya menipu kita tapi engkau tersenyum. aku juga Harapan itu meluncur tiba-tiba Sekelompok laba-laba membentangkan jaring. Bulan terperangkap Ada wangimu tertinggal pada jari-jariku. Ada wangimu melekat di mana-mana. Jangan hapuskan! Malaikat pun tak kan mampu mencucinya.